Powered By Blogger

Selasa, 28 Mei 2013

PELAJRAN IPA TENTANG GEMPA BUMI dan KEGUNUNG APIAN



 
Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Gunung meletus meruapakan bencana alam yang bersifat alamiah dan tidak bisa dicegah. Gunung api adalah bentuk timbunan di permukaan bumi yang dibangun oleh timbunan rempah letusan atau tempat munculnya batuan lelehan(magma) rempah lepas (gas) yang berasal dari bagian dalam bumi.
Gunung Api terbagi dari beberapa tipe, diantaranya:
Berdasarkan bentuknya :
  1. Stratovolcano
  2. Shiledvolcano
  3. Cinder cone volcano
  4. kalderavolcano
Berdasarkan aktif/tidaknya :
a. gunung api aktif
b. gunung api semi aktif
c. gunung api tidak aktif
Akibat dari Gunung Api:
1.       Longsor: Ketika gunung api meletus pada umumnya diikuti longsornya tanah serta berbagai material lainnya yang mengirinya
2.       Gempa bumi:
a.       Persentuhan antara magma dengan dinding gunung api
b.      Tekanan gas saat gunung meletus
c.       Perpindahan magma secara mendadak di dalam dapur magma
3.       Gas Vulkanik:
a.       Karbonmonoksida
b.      Karbondioksida
c.       Hidrogen sulfida
d.      Sulfur dioksida
e.      Nitrogen dioksida
4.       Lava: Lava adalah cairan magma bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi
5.       Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung berapi yang terdiri atas campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkahan
6.       Awan panas adalah aliran awan dari material letusan besar yang panas, mengalir turun dan akhirnya mengendap di dalam dan di sekitar sungai dari lembah
MANFAAT GUNUNG API
§  Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah
§  Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan
§  Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak
§  Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata
MITIGASI BENCANA
1.       Memantau aktifitas gunung api terus menerus dari pos pengamatan
2.       Melakukan penelitian secara temporer
3.       Membuat peta kawasan rawan bencana letusan gunung api
4.       Sosialisasi prosedur dan bahaya gunung api


Menurut Howel (1969) gempa bumi adalah getaran atau serentetan getaran yang merupakan pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi maka timbul getaran yang disebut gelombang seismik. EPISENTRUM: Titik atau garis di permukaan bumi yang tegak lurus terhadap hiposentrum. HIPOSENTRUM:Sumber gempa yang ada di lapisan bumi. ISOSEISTA: Garis yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi dilalui gempa dengan intensitas yang sama. MAKROSEISMA: Daerah di sekitar episentrum yang mengalami kerusakan paling hebat.PLEISTOSEISTA: Garis pada gempa yang mengelilingi makroseisma. HOMOSEISTA: Garis yang menghubungkan tempat-tempat permukaan bumi yang dilalui gempa dengan intensitas yang sama.
JENIS-JENIS GEMPA
1.       Berdasarkan kedalaman
a.       Kedalaman dangkal ------> terjadi pada kedalaman di bawah 60 km.
b.      Kedalaman menengah ------>  gempa dengan kedalaman 60 sampai 300 km
c.       Kedalaman dalam -------> gempa dengan kedalam di bawah 300 km
2.       Berdasarkan Penyebabnya
a.       Gempa geseran atau gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang terdapat dalam litosfer.
b.       Gempa tumbukan adalah gempa yang terjadi akibat tumbukan lempeng tektonik
3.       BERDASARKAN BENTUK EPISENTRUM
a.       Gempa Sentral adalah gempa yang memiliki episentrum berbentuk titik.
b.       Gempa Linier adalah gempa yang episentrrumnya berbentuk garis
4.       BERDASARKAN KEDALAMAN HIPOSENTRUM
a.       Gempa bumi dalam kedalaman hiposentrum kurang dari 300 km
b. Gempa bumi intermedier kedalaman hiposentrum antara 100 – 300 km
c.        Gempa bumi dangkal kedalaman hiposentrum kurang dari 100 km
5.       BERDASARKAN JARAK EPISENTRUM
A.      Gempa Lokal berjarak 10.000 km dari episentrum.
B.       Gempa Jauh berjarak sekitar 10.000 km dari episentrum
C.       Gempa sangat jauh berjarak lebih dari 10.000 km dari episentrum
BERDASARKAN LETAK EPISENTRUM
a.       Gempa laut dan gempa darat
PENGUKURAN
1.       SEISMOGRAF: Seismometer/ Seismograf adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa.
Seismometer menghasilkan seismogram, yaitu rekaman  gempa berupa grafik aktivitas gempa terhadap fungsi waktu
Berdasarkan getaran gempa tersebut ada dua macam seismograf, yaitu:
a.       Seismograf Horizontal
b.      Seismograf Vertikal
2.       MAGNITUDO GEMPA: Sedangkan besar gempa pada sumbernya dinyatakan dengan magnitudo gempa. Magnitudo terdiri atas :
a.        Magnitudo gelombang badan.
b.      Megnitudo gempa “ seismic moment “
c.       Intensitas gempa
PENGUKURAN GEMPA
SEISMOMETER: Mengukur getaran bumi/ gempa. SCINTILATION COUNTER: Mengukur adanya gas radon yang aktif. TILTMETER: Mengukur pengangkatan atau penurunan permukaan bumi. MAGETOMETER: Mengukur perubahan medan magnet bumi. CREEP METER: Mengukur gerak horizontal dan patahan.GRAVIMETER: Mengukur gaya berat bumi.
SKALA GEMPA BUMI
1.       SKALA RICHTER: Skala Richter dikemukakan oleh Charles Richter. Energi gempa bumi sering disebut Magnitudo. Ada beberapa metode yang bisa dipakai dalam menentukan besaran energi gempa tersebut ddengan meneliti besaran simpangan gelombang.
2.       Skala Intensitas Mercalli: Intensitas adalah ukuran kerusakan akibat gempa bumi beradsarkan hasil pengamatan efek gempa bumi terhadap manusia, struktur bangunan, dan lingkungan pada tempat tertentu. Besarnya intensitas sangat tergantung dari jarak tersebut ke sumber gempa dan kondisi geologis setempat
3.       Gelombang Gempa Bumi:
A.      Gelombang Panjang (Gelombang L)               gelombang yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 3,5 – 4,9 perdetik.
B.      Gelombang Longitudional (Gelombang P) gelombang yang merambat dari sumber ke segala arah dengan kecepatan 7 – 14 km              .
C.      Gelombang Transversal (Gelombang S)  Gelombang yang merambat dari sumber gempa ke segala arah dengan kecepatan 4-7 km per detik.
SEJARAH GEMPA BUMI BESAR
A.      12 Januari 2010,gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Leogane 7,0 skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meningga 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
B.       26 Desember 2004, gempa dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di Samudera Hindia. Merenggut korban lebih dari 220.000.
Jalur Gempa di Indonesia
1) Sabuk Alpin Himalaya atau Sabuk Mediteran
Membujur dari Samudera Atlantik dekat Kep, Azores, sepanjang utara Laut Tengah menuju Turki, Iran, Himalaya, Myanmar, Indonesia. Di wilayah Indonesia membujur meliputi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku.
2) Sabuk pasifik
Sabuk Pasifik (Ring of Fire) merupakan daerah yang rawan gempa dan gunung meletus. Membujur menyusuri tepi Samudera Pasifik, dari Filipina ke Jepang, Semenanjung Kamchatka, Kep. Aleut, pantai barat Amerika, Selandia Baru, Kep. Samoa, Papua, dan bertemu dengan sabuk Mediterania di Maluku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar